Selasa, 26 Mei 2009

ILMU BAGI KEHIDUPAN



Bila mendapat air yang kita timba dari sumur tampak keruh, kita akan mencari tawas (kaporit) untuk menjernihkannya. Demikian pun dalam mencari ilmu. Kita harus mencari ilmu yang bisa menjadi "tawas"-nya supaya kalau hati sudah bening, ilmu-ilmu lain yang kita kaji bisa diserap seraya membawa mamfaat.

Mengapa demikian? Sebab dalam mengkaji ilmu apapun kalau kita sebagai penampungnya dalam keadaan kotor dan keruh, maka tidak bisa tidak ilmu yang didapatkan hanya akan menjadi alat pemuas nafsu belaka. Sibuk mengkaji ilmu fikih, hanya akan membuat kita ingin menang sendiri, gemar menyalahkan pendapat orang lain, sekaligus aniaya dan suka menyakiti hati sesama. Demikian juga bila mendalami ilmu ma'rifat. Sekiranya dalam keadan hati busuk, jangan heran kalau hanya membuat diri kita takabur, merasa diri paling shalih, dan menganggap orang lain sesat.

Oleh karena itu, tampaknya menjadi fardhu ain hukumnya untuk mengkaji ilmu kesucian hati dalam rangka ma'rifat, mengenal Allah. Datangilah majelis pengajian yang di dalamnya kita dibimbing untuk riyadhah, berlatih mengenal dan berdekat-dekat dengan Allah Azza wa Jalla. Kita selalu dibimbing untuk banyak berdzikir, mengingat Allah dan mengenal kebesaran-Nya, sehingga sadar betapa teramat kecilnya kita ini di hadapan-Nya.

Kita lahir ke dunia tidak membawa apa-apa dan bila datang saat ajal pun pastilah tidak membawa apa-apa. Mengapa harus ujub, riya, takabur, dan sum'ah. Merasa diri besar, sedangkan yang lain kecil. Merasa diri lebih pintar sedangkan yang lain bodoh. Itu semua hanya karena sepersekian dari setetes ilmu yang kita miliki? Padahal, bukankah ilmu yang kita miliki pada hakikatnya adalah titipan Allah jua, yang sama sekali tidak sulit bagi-Nya untuk mengambilnya kembali dari kita?

Subhanallaah! Mudah-mudahan kita dimudahkan oleh-Nya untuk mendapatkan ilmu yang bisa menjadi penerang dalam kegelapan dan menjadi jalan untuk dapat lebih bertaqarub kepada-Nya.

CARA MEMPEROLEH ILMU YANG MANFAAT


Hal lain yang hendaknya kita kaji dengan seksama adalah bagaimana caranya agar kita dapat memperoleh ilmu yang sinar cahayanya dapat meluas di dalam dada serta dapat membuka penutup hati? Imam Syafii ketika masih menuntut ilmu, pernah mengeluh kepada gurunya. "Wahai, Guru. Mengapa ilmu yang sedang kukaji ini susah sekali memahaminya dan bahkan cepat lupa?" Sang guru menjawab, "Ilmu itu ibarat cahaya. Ia hanya dapat menerangi gelas yang bening dan bersih." Artinya, ilmu itu tidak akan menerangi hati yang keruh dan banyak maksiatnya.

Karenanya, jangan heran kalau kita dapati ada orang yang rajin mendatangi majelis-majelis ta'lim dan pengajian, tetapi akhlak dan perilakunya tetap buruk. Mengapa demikian? itu dikarenakan hatinya tidak dapat terterangi oleh ilmu. Laksana air kopi yang kental dalam gelas yang kotor. Kendati diterangi dengan cahaya sekuat apapun, sinarnya tidak akan bisa menembus dan menerangi isi gelas. Begitulah kalau kita sudah tamak dan rakus kepada dunia serta gemar maksiat, maka sang ilmu tidak akan pernah menerangi hati.

Padahal kalau hati kita bersih, ia ibarat gelas yang bersih diisi dengan air yang bening. Setitik cahaya pun akan mampu menerangi seisi gelas. Walhasil, bila kita menginginkan ilmu yang bisa menjadi ladang amal shalih, maka usahakanlah ketika menimbanya, hati kita selalu dalam keadaan bersih. hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari ketamakan terhadap urusan dunia dan tidak pernah digunakan untuk menzhalimi sesama. Semakin hati bersih, kita akan semakin dipekakan oleh Allah untuk bisa mendapatkan ilmu yang bermamfaat. darimana pun ilmu itu datangnya. Disamping itu, kita pun akan diberi kesanggupan untuk menolak segala sesuatu yang akan membawa mudharat.
Sebaik-baik ilmu adalah yang bisa membuat hati kita bercahaya. Karenanya, kita wajib menuntut ilmu sekuat-kuatnya yang membuat hati kita menjadi bersih, sehingga ilmu-ilmu yang lain (yang telah ada dalam diri kita) menjadi bermafaat

APA ITU ILMU

Ilmu itu hakikatnya adalah kalimat-kalimat Allah Azza wa Jalla. Terhadap ilmunya sungguh tidak akan pernah ada satu pun makhluk di jagat raya ini yang bisa mengukur Kemahaluasan-Nya. sesuai dengan firman-Nya, "Katakanlah : Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menuliskan) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (dituliskan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." (QS. Al Kahfi [18] : 109).

Adapun ilmu yang dititipkan kepada manusia mungkin tidak lebih dari setitik air di tengah samudera luas. Kendatipun demikian, barangsiapa yang dikaruniai ilmu oleh Allah, yang dengan ilmu tersebut semakin bertambah dekat dan kian takutlah ia kepada-Nya, niscaya "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS. Al Mujadilah [58] : 11). Sungguh janji Allah itu tidak akan pernah meleset sedikit pun!

Akan tetapi, walaupun hanya "setetes" ilmu Allah yang dititipkan kepada mnusia, namun sangat banyak ragamnya. ilmu itu baik kita kaji sepanjang membuat kita semakin takut kepada Allah. Inilah ilmu yang paling berkah yang harus kita cari. sepanjang kita menuntut ilmu itu jelas (benar) niat maupun caranya, niscaya kita akan mendapatkan mamfaat darinya.

HAKIKAT ILMU YANG BERMANFAAT


Ada sebait do'a yang pernah diajarkan Rasulullah SAW dan disunnahkan untuk dipanjatkan kepada Allah Azza wa Jalla sebelum seseorang hendak belajar. do'a tersebut berbunyi : Allaahummanfa'nii bimaa allamtanii wa'allimnii maa yanfa'uni wa zidnii ilman maa yanfa'unii. dengan do'a ini seorang hamba berharap dikaruniai oleh-Nya ilmu yang bermamfaat.
Apakah hakikat ilmu yang bermamfaat itu? Secara syariat, suatu ilmu disebut bermamfaat apabila mengandung mashlahat - memiliki nilai-nilai kebaikan bagi sesama manusia ataupun alam. Akan tetapi, mamfaat tersebut menjadi kecil artinya bila ternyata tidak membuat pemiliknya semakin merasakan kedekatan kepada Dzat Maha Pemberi Ilmu, Allah Azza wa Jalla. Dengan ilmunya ia mungkin meningkat derajat kemuliaannya di mata manusia, tetapi belum tentu meningkat pula di hadapan-Nya.
Oleh karena itu, dalam kacamata ma'rifat, gambaran ilmu yang bermamfaat itu sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh seorang ahli hikmah. "Ilmu yang berguna," ungkapnya, "ialah yang meluas di dalam dada sinar cahayanya dan membuka penutup hati." seakan memperjelas ungkapan ahli hikmah tersebut, Imam Malik bin Anas r.a. berkata, "Yang bernama ilmu itu bukanlah kepandaian atau banyak meriwayatkan (sesuatu), melainkan hanyalah nuur yang diturunkan Allah ke dalam hati manusia. Adapun bergunanya ilmu itu adalah untuk mendekatkan manusia kepada Allah dan menjauhkannya dari kesombongan diri.

DAFTAR GURU MADRASAH ALIYAH

1. MUHAMAD NASIR, S.Pd.
2. MUHAMMAD NAWAWI Izz, S.Ag
3. NURYANTO, BA
4. MARIA LUAILIA, A.Ma.
5. K. HADI MUNDZIR
6. IDA DWI DARIANTI, Dra
7. Dra. HANIM YANI
8. IRFAN FAJRI, S.Pd
9. INDAH SULISTIYOWATI, S.Pd
10.LILYN MARDIANA, SH.
11.YEKTI KRISTYANINGSIH, S.Pd
12. ARI PRASETYOWATI, S. Pd.
13. IMAM MUSTAQIM
14. TOTOK YULIANTO
15. HABIBUR ROHMAN

KURIKULUM SEKOLAH

Salah satu yang menonjol dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah pergantian kurikulum yang relatif cepat. Dalam satu dasawarsa terakhir saja, misalnya, kita mengenal Kurikulum 1994, disusul kemudiaan Kurikulum 2004 yang popular sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pada tahun 2006 sekarang ini segera terjadi pergantian kurikulum yang disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Hal ini menandakan bahwa sistem pendidikan kita sedang mencari bentuk. Grand design pendidikan yang baku dan bersifat strategis belum tercipta.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digagas pemerintah dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 dan Peraturan Menteri no 22, 23 dan 24 tahun 2006, pada prinsipnya menempatkan lembaga sekolah atau satuan pendidikan pada posisi yang memiliki tingkat otonomi yang cukup tinggi. Artinya, satuan pendidikan mendapat dan/atau diberi kebebasan untuk merancangbangun kurikulum sendiri yang dinilai lebih relevan dan mendasar disampaikan kepada peserta didik dalam rangka menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang cerdas, kreatif, dan bermoral.
Pemberian otonomi atau kebebasan yang luas kepada sekolah untuk merancang kurikulum sendiri sesungguhnya merupakan tantangan tersendiri setiap satuan pendidikan. Apakah masing-masing satuan pendidikan mampu merancangbangun kurikulum sendiri secara lebih baik dan dapat diterapkan dengan baik berikut dapat membuat suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan serta menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas, kelak akan terlihat hasilnya setelah beberapa tahun diimplementasikan.
Bagi MAS MUDDA, KTSP menjadi momentum penting dalam rangka memicu diri serta berbuat lebih kreatif dengan sesegera mungkin menyiapkan diri men-design kurikulum sendiri sebaik mungkin yang benar-benar dapat menjadi instrumen utama pembelajaran yang bermutu.
Diharapkan apa yang dilakukan dan diawali oleh MAS MUDDA ini dapat menjadi semacam contoh bagi sekolah-sekolah lainnya untuk melakukan hal yang sama dalam rangka memperkuat otonomi pendidikan yang inheren dalam paket otonomi daerah.
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran diadopsi dari Permen 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi lulusan untuk satuan dasar dan menengah. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran terdiri atas kelompok-kelompok mata pelajaran:
1. Agama dan Akhlak Mulia;
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian;
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4. Estetika;
5. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
Baik madrasah yang masih masuk dalam kategori lebih rendah, mampu mencapai ataupun lebih tinggi kemampuannya dalam mencapai standar kompetensi mata pelajaran supaya mengadopsi Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran yang ada di Permen ini.

KEGIATAN SEKOLAH

Madrasah Aliyah Al-Mujadaddiyyah adalah sebuah lembaga pendidikan tingkat SLTA yang berbagraound pesantren. Selain belajar pendidikan sekolah juga pelajaran mengenai pendidikan agama Islam juga tidak kalah penting. Di madrasah tersebut juga terdapat beberapa macam kegiatan di luar jam pelajaran (Ekstra kulikuler). Kegiatan tersebut diadakan dengan tujuan mencetak siswa-siswi yang terampil dan mampu mengembangkan bakat yang dimiliki apabila nanti sudah keluar dari MA, dan siap apabila terjun ke dunia kerja. Kegiatan ekstra yang telah berjalan pada saat ini diantaranya adalah :
Qosidah rebana
Qosidah rebana adalah sebuah kegiatan ekstra yang diadakan dengan tujuan mengembangkan seni daerah khususnya seni yang bernuansa Islami.
Pramuka
Kegiatan pramuka di MA Al-Mujadaddiyyah berlangsung satu minggu sekali. Dengan adanya kegiatan ini para siswa dilatih untuk menanamkan kedisiplinan serta tanggung jawab terhadap social dan sesuatu hal ada disekitar seperti Madrasah.
PMR (Palang Merah Remaja)
Kegiatan ekstra PMR diadakan dengan tujuan menerapkan kehidupan pancasila dan memupuk jiwa social, menanamkan kebiasaan sesuai dengan norma kesehatan, kebersihan, dan keindahan serta menanamkan rasa tanggung jawab terhadap social.
Group Band
Sekolah yang berkembang tidak lepas dari kegiatan ekstra yang berjalan lancar, seperti adanya group band. Seni ini sudah tidak asing lagi di masyarakat. Yaitu sebuah seni yang berbentuk irama yang banyak digemari oleh masyarakat dari kalangan anak kecil sampai orang dewasa. Seru kan…….?
Olah raga Badminton, Futsal dan voly
Suatu kegiatan olah raga yang banyak digemari oleh siswa dan siswi adalah olah raga Badminton, Futsal dan voly . Kegiatan ini bertujuan untuk menyalurkan bakat olah raga yang dimiliki siswa-siswi, karena mata pelajaran olah raga hanya terdapat satu kali dalam satu minggu yaitu 2 jam pelajaran untuk mata pelajaran olah raga. Bagi yang suka Badminton, Futsal dan voly ikut yuk………..

VISI DAN MISI

A. VISI

Visi adalah menghasilkan tamatan yang memiliki karakter, kecakapan dan ketrampilan yang kuat untuk digunakan dalam mengadakan hubungan timbal balik dilingkungan sosial, budaya dan alam sekitar, serta mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja.


MENCETAK KADER BANGSA YANG BERTAQWA, BERAKHLAQ, CERDAS, INOVATIF, TERAMPIL DAN ISLAMI
Indikator Visi

1. Unggul dalam pemahaman, pengalaman dan penghayatan ajaran Islam
2. Unggul dalam berakhlaq mulia terhadap guru, sesama teman dan masyarakat
3. Unggul dalam disiplin tata tertib sekolah
4. Unggul dalam prestasi akademik
5. Unggul dalam aktivitas keagamaan
6. Unggul dalam moralitas keagamaan
7. Unggul dalam pola pikir realistis, logis dan berorientasi ke masa depan
8. Unggul dalam percaya diri, wira usaha ,trampil dan jiwa kompetitif
9. Unggul dalam kreativitas seni
10.Unggul dalam bidang olah raga


B. MISI
Misi adalah muatan atau tanggung jawab yang hadir karena keberadaan kita di tengah masyarakat. Madrasah Aliyah Al-Mujadaddiyyah dalam penyelenggaraan pendidikan menpunyai misi diantaranya sebagai berikut :

1. Mengembangkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam.
2. Mendidik siswa agar memiliki akhlaq mulia, imtaq yang mantap, Iptek yang luas dan pendekatan siswa aktif, kreatif, efektif dan menarik (PAKEM).
3. Meningkatkn kualitas akademik
4. Mengembangkan penelitian unatuk mendapatkan gagasan baru yang berorientasi ke masa depan.
5. Mengembangkan kreatifitas siswa dalam kegiatan intra dan ekstrakurikuler.
6. Penguasan live skil yang dapat menumbuhkan jiwa wira usaha yang terampil dan kompetitif

PROFIL SEKOLAH

A. IDENTITAS MADRASAH

Nama Madrasah : MA Al-Mujaddadiyyah
Alamat Madrasah
:
Jalan : Setinggil No.I
Desa : Demangan
Kecamatan : Taman
Kota : Madiun
Propinsi : Jawa Timur
Nama Yayasan : Al-Mujaddadiyyah
Status Sekolah : Terdaftar
SK Akreditasi
Nomor Telephone : (0351) 457861
Tanggal : 29 September 2004
NSM : 312357702467
Tahun Berdiri : 1989
Nama Kepala Madrasah : MUHAMAD NASIR, S.Pd

B. DATA GURU DAN SISWA

Jumlah Siswa tahun 2008/2009
Kelas I = 38 Siswa
Kelas II = 25 siswa
Kelas III = 24 Siswa
Jumlah = 87 Siswa

Jumlah guru dan pegawai pada tahun 2008-2009
Status, Golongan, Jumlah
1. Guru Tetap NIP 130
2. Guru Tetap NIP 150 IV/3
3. Guru Tetap Yayasan SI/ 8
4. Guru Tidak Tetap Yayasan DI/2 SI/ 11
5. Pegawai tidak tetap Yayasan DII/1 SI/ 1

C. DATA FASILITAS MADRASAH
Ruang, Jumlah
1. Ruang kelas : 3
2. Ruang perpustakaan : 1
3. Ruang Tata Usaha : 1
4. Ruang Kepala Sekolah : 1
5. Ruang Guru : 1
6. Ruang Laboratorium : 1
7. Ruang Lain-lain : -

SEJARAH BERDIRINYA MADRASAH ALIYAH AL-MUJADADDIYYAH

Pada tahun 1960, R.KH. IZZUDDIN MISHRY (seorang Ulama asal kelahiran kota kertosono, desa Mindi Kecamatan Ngroggot, putra dari KH. Syeikh Mishry) ditawari oleh H.M. Noer (kepala desa Demangan Kecamatan Taman Kota Madiun) untuk mendirikan sebuah masjid di desa demangan Kota Madiun.
Alhamdulillah, tawaran tersebut menemukan kesepakatan. Selanjutnya kepala desa mengajak R.KH. IZZUDDIN MISHRY berjalan-jalan mengelilingi desa Demangan guna memilih tanah yang cocok untuk didirikan masjid. Ternyata semua tanah yang ditunjukkan tidak ada yang dipilih. Namun setelah belau berdua dalam perjalanannya sampai di tanah yang wingit (sebidang tanah peninggalan kerajaan yang menjadi kosong dan di saat itu tahun 1960 belum ada yang berani menjamahnya karena terkenal wingitnya/angkernya tanah itu ialah yang terkenal sampai sekarang dengan nama setinggil disitulah pondok pesantren Al-mujaddadiyyah berdiri dengan izin Allah SWT). R.KH. IZZUDDIN MISHRY justru berhenti dan bertanya kepada Bapak Lurah “ini tanah siapa?” Bapak Lurah menjawab “tanah ini milik saya, tapi wingit”. Selanjutnya tanah setinggil itu yang menjadi pilihan R.KH. IZZUDDIN MISHRY, maka tepat pada tanggal 30 Juni 1960 dengan sah tanah tersebut dihibahkan kepada R.KH. IZZUDDIN MISHRY seluas 2750 M2. Kemudian akta hibah dibuat di kantornotaris (TIJOOK HONG WAN) Madiun.
Pada tahu 1960 bertepatan pada bulan Dzilhijjah masjid berdiri dengan cepat namun sederhana sekali, adapun luasnya 13 M2 (komlit serambi palestren). Walaupun sederhana namun terjadi keanehan yang besar sebab lampu petromak hanya digantungkan kepada satu lembar daun nyiur tidak bias jatuh.
Sebelum beliau wafat berpesan kepada putra-putranya, jika mendirikan pondok pesantren supaya diberi nama Al-Mujaddadiyyah (berarti diperbaharui) setelah beliau wafat secara langsung pendidikan thoriqoh diteruskan oleh putranya yang bernama KH. M. Izzul Mutho’ BA. Karena telah lama dipersiapkan KH.M. Izzul Mutho’, BA. Lulusan pondok pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang di bawah asuhan KH. Abdul Wahab Hasbulloh dan KH. Abdul Fattah Hasyim dan kuliah di UNHAS Tebuireng Jombang, maka sejak meneruskan thoriqoh dari ayahnya juga merintis pendidikan pesantren:
Setelah 100 harinya R.KH. IZZUDDIN MISHRY (almarhum), dengan resmi membangun asrama pondok pesantren dan diberi nama Al-Mujaddadiyyah, asrama ini berdiri dengan ridloNya dan do’a restu orang tua pada bulan Dzulhijjah 1979. Adapun bangunannya terletak di depan masjid Nurul Huda (sesuai pesan almarhum KH. Izzuddin Mishry ). Asrama ini hanya menampung anak sekitar30 santri.
Pada tahun 1982 membangun gedung pendidikan terdiri 3 ruang kelas dan 1 kantor.
Pada tahun 1983 membentuk Yayasan (tanggal 19 Januari 1983) dengan menunjuk sebagai sekretaris ialah adiknya sendiri ketika itu masih di pondok pesantren.
Pada tahun 1984 membangun asrama lagi di sebelah selatan masjid baik pelaksanaan dan perencanaannya dilaksanakan oleh adiknya (Drs. KH.M. Baihaqi Izz).
Pada tahun 1985 memperluas masjid ke sebelah utara seluas 21 M2.
Pada tahun 1986 tapat tanggal 16 Juli 1986 membuka sekolah lanjutan pertama (MTs) dan mengangkat Drs. KH.M. Baihaqi Izz. Sebagai kepala sekolahnya. Sejak itu disepakati membuat singkatan Al-Mujaddadiyyah menjadi MUDDA (berarti memanjangkan sayap).
Pada tahun 1987 memperluas masjid ke sebelah kiri seluas 21 M2.
Pada tahun 1988 mendirikan sekolah madrasah Aliyah (MA) dan mengangkat KH. Hafidz Azazuddin sebagai kepala sekolah
Pada tahun 1989 memperluas masjid ke depan seluas 60 M2.
Pada tahun 1991 membangun gedung madrasah Aliyah
Pada tahun 1996 membangun asrama putri
Pada tahun 2000 membangun pondasi gedung lantai 3
Pada tahun 2003 membuka SMK kecil jurusan kimia industry kerja sama dengan SMKN 3 Madiun.